Senin, 28 November 2016

Pengolahan Energi Alternatif



Analisis Pngelolaan Energi Alternatif
Perkembangan penggunaan energi alternatif mengalami dibeberapa negara di dunia,trutama karean adanya dukungan pasar finansial secara global (Holm et al.2010 ).peningkatan yang paling besar ada pada pengelolaan energi alternatif panas bumi terjadi di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat,Filipina,Cina,Jerman,Italia,Jepang,dan Australia selain dukungan dalam bentuk finansial, beberapa negara tersebut juga saling melakukan transfer teknologi ,pelatihan-pelatihan, dan survei keadaan geografis masing-masing negara.pada 2009 Bertani(2010 dalam IEA,2011)menyatakan bahwa presentase penggunaan energi alternatif menghasilakn 67,2 terawatt-hour/year listrik dengan tingkat efisiensi rata-rata mencapaik 6,3 gigawatt-hour/megawatt . hal ini disebabkan adanya peralihan ketertarikan industri hidrokarbon ke pengembangan energi alternatif yang membangkitkan pengaruh yang cukup signifikan atas terciptanya peralihan dari sektor hidrokarbon ke pengembangan energi alternatif.
 Banyak regulasi dan kebijakan yang dikeluarakn oleh pemerintah untuk mengatur pemanfatan energi alternatif sebagai pembangkit tenaga listrik sepanjang tahun 1974 sampai dengan 2009.selama 1974 sampai dengan 2000, kebijakanyang dikeluarkan masih dalam bentuk keppres sehingga kekuatan hukumnya belum terlalu kuat sehingga terus mengalami revisi karean keppres dinilai belum memberi perubahan yang cukup signifikan dalam pengembangan energi panas bumi,kemudian pada tahun 2003, pemerintah mulai serius menggagas energi alternatif dengan mengelarkan kebijakan Energi Nasional (KEN) yang mengatur diverifikasi energi diintensifikasi pencarian sumber energi.bermula dai KEN kemudian pemerintah mengeluarkan peraturan pertama yang memberi landasan hukum yang kuat mengenai pengembangan eneergi panas bumi yang berbentuk undang-undang di Indonesia, yaitu UU No.27 tahun 2003.dengan dikeluarkan UU No.27 tahun 2003 maka semua aturan perusahaan pengembangan energi alternatif yang mengacu pada UU  tersebut dan aturan turunannya (www.kompas.com). Kebijakan lain yang dikeluarkan pemerintah penting untuk dikaji hal ini merupakan konsep dasar untuk membangun pembangkit tenaga energi listrik dengan menggunakan energi alternatif agar memiliki pedoman dan payung hukum dalam pengelolaannya agar tidak merusak alam dan merugikan warga yang sekitarnya.

Sabtu, 26 November 2016

Sensor Suhu LM35



PENGERTIAN LM35
Sensor suhu LM35 merupakan komponen elektronik dalam bentuk chip IC dengan 3 kaki (3 pin) yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis, berupa suhu atau temperature sekitar sensor menjadi besaran elektris dalam bentuk perubahan tegangan. Sensor suhu LM35 memiliki parameter bahwa setiap kenaikan 1 ºC tegangan keluarannya naik sebesar 10 mV dengan batas maksimal keluaran sensor adalah 1,5 V pada suhu 150 °C. 
 
Sensor Suhu LM35 Tampak Bawah dan Tampak Depan
Gambar diatas menunjukan bentuk dari LM35 tampak bawah dan tampak depann. Tiga pin LM35 menujukan fungsi masing-masing pin diantaranya, pin satu berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari LM35, pin dua atau tengah digunakan sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dapat digunakan antar 4 Volt sampai 30 Volt.

KARAKTERISTIK LM35
Berikut ini adalah karakteristik dari sensor LM35.
1.      Sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC.
2.      Ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC .
3.      Jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
4.      Bekerja pada tegangan 4—30 volt.
5.      Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
6.      Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
7.      Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC.

CARA KERJA LM35
Sensor LM35 bekerja, dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan 100°C setara dengan 1 volt. Sensor ini mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1°C, dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat dihubungkan antar muka (interface) rangkaian control yang sangat mudah. IC LM 35 sebagai sensor suhu yang teliti dan terkemas dalam bentuk Integrated Circuit (IC), dimana output tegangan keluaran sangat linear terhadap perubahan suhu. Sensor ini berfungsi sebagai pegubah dari besaran fisis suhu ke besaran tegangan yang memiliki koefisien sebesar 10 mV /°C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1° C maka akan terjadi kenaikan tegangan sebesar 10 mV.